HOME

Senin, 24 Maret 2014

REPRODUKSI MEMBACA





















Judul                           : Evergreen

Penulis                         : Prisca Primasari

Penerbit                       : Grasindo

Jumlah halaman           : 203 halaman

Tahun terbit                 : 2013



            Evergreen bercerita tentang seorang gadis yang egois, suka mengeluh, dan hanya bisa menyalahkan keadaan, Rachel. Dia tidak pernah sadar bahwa semua kejadian yang menimpanya berasal dari kesalahannya sendiri. Dia selalu meminta tapi tak pernah mau memberi. Meminta dimengerti, meminta diperhatikan, dan meminta-meminta yang lain. Sampai pada puncaknya dia dipecat dari pekerjaannya sebagai editor di salah satu perusahaan percetakan ternama di Tokyo. Frustasi, putus asa, dan tak punya harapan itulah yang dia rasakan. Apa gunanya cerdas tapi pengangguran? Cantik tapi kesepian? Tak ada gunanya, dia benar-benar tak berguna.

            Sampai suatu hari dia tanpa sengaja mampir ke sebuah kedai es krim yang sangat menenangkan. Evergreen, ya itulah nama kedai tersebut, kedai yang akan mengubah hidup Rachel selamanya. Pelayannya sangat ramah dan sederhana, es krimnya sangat lezat dengan harga yang terjangkau. Tanpa dia sadari, setiap hari dia datang ke kedai itu hanya untuk menenangkan diri. Disini tak ada yang mengganggunya, bahkan dia baru akan pulang saat kedai mulai tutup. Setiap hari, dari pagi hingga malam hanya tersisa dia dan seorang lelaki setengah baya yang selalu duduk di pojok dan membaca buku Ryunosuke Akutagawa. Rachel heran kenapa setiap hari lelaki itu selalu membaca buku yang sama.

            Hari demi hari berlalu, lama-kelamaan Rachel mulai mengenal Yuya – sang pemilik kedai yang tampan, baik hati dan sederhana. Selain Yuya, masih ada Fumio, Gamma, Kari, dan Toshi. Rachel pun mendapat tawaran untuk bekerja di kedai tersebut. Setelah bekerja di kedai itulah Rachel baru menyadari betapa sederhananya orang-orang yang bekerja di kedai tersebut. Mereka sudah saling menganggap keluarga satu sama lain. Mereka tidak pernah mengeluh, walaupun ternyata mereka memiliki masalah yang lebih berat daripada masalah Rachel. Sungguh Rachel merasa malu karena selama ini selalu menghadapi masalahnya dengan keluhan. Dan yang membuat Rachel sangat menyesal yaitu dialah penyebab utama semua kesedihan yang dialami Tuan Toichiro-lelaki setengah baya yang selalu menbaca buku Ryunosuke Akutagawa di pojok kedai evergreen.

            Mampukah Rachel memperbaiki kesalahan-kesalahannya?

            Dalam novel evergreen ini Prisca Primasari kembali menyajikan satu kisah yang sangat menyentuh dan sarat akan nilai-nilai kehidupan. Penuturannya yang memikat dan setting tempat yang menarik yaitu di Jepang menjadi daya tarik yang sangat menjual. Semua tokoh dalam novel ini diceritakan memiliki masalah internal masing-masing tetapi tanpa disangka-sangka semua saling memiliki benang merah. Jalan ceritanya sulit ditebak sehingga membuat kita semakin penasaran untuk membaca novel ini.

            Menurut saya, hanya ada satu kekurangan dari novel ini yaitu penggunaan font yang terlalu kecil sehingga pada awal-awal membaca saya harus menyesuaikan mata saya dengan tulisannya. Sebaiknya memang tulisannya dibuat biasa saja dan fontnya diperbesar. Perubahan kecil ini tentunya tidak akan mengurangi keapikan cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar